1.
Kota,
Perubahan dan Permasalahannya
“Kota adalah akuarium perubahan. Di dalamnya
peradaban manusia terus bergerak dan berubah. Siapa yang tidak mampu ikut
arus peradaban, maka ia akan terlindas roda kemajuan zaman.”
Ridwan Kamil
Kalimat diatas merupakan kalimat singkat yang sangat bermakna
sebagai cerminan suatu kota. Peradaban akan terus berubah dan semua yang ada di
dalamnya yang tidak mampu mengikuti perubahan akan terlindas roda kemajuan
zaman. Hal ini bukan hanya berlaku pada masyarakat yang mendiami suatu kota,
namun juga berlaku pada kota itu sendiri. Kota yang tidak mampu berubah dan
mengikuti perkembangan zaman, akan mengalami kerusakan dan ketidakmampuan dalam
mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakatnya.
Pembangunan kawasan perkotaan yang sangat cepat membuat
ketersediaan lahan semakin berkurang dan mengakibatkan kesulitan dalam
mendirikan suatu lahan kosong untuk mendirikan bangunan dengan berbagai
keperluan. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat membuat pembangunan terus
dilakukan di semua kawasan di perkotaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang mengakibatkan semakin berkurangnya ketersediaan lahan. Hal ini diperparah
dengan pola pembangunan bangunan datar yang menggunakan lebih banyak lahan.
Dengan kondisi demikian, dibuat suatu pola pembangunan baru yang lebih efisien
dalam penggunaan lahan yaitu pembangunan bangunan tinggi sebagai tempat
masyarakat memenuhi kebutuhannya terutama dalam memenuhi kebutuhan akan tempat
tinggal. Namun lama – kelamaan, mobilitas penduduk pun berlangsung semakin
cepat, kendaraan semakin banyak sehingga mengakibatkan kemacetan dimana – mana.
Jarak antar satu bangunan dan bangunan lain yang menjadi pusat – pusat
pelayanan masyarakat yang relatif dekat menjadi sangat lama waktu tempuhnya
karena terjadinya kemacetan.
Kemacetan menjadi penghalang yang sangat besar bagi mobilitas
warga kota yang sangat cepat, berbagai cara dilakukan mulai dari pembangunan
jalan laying hingga tol dalam kota untuk mengurangi kemacetan, namun hal itu
belum dapat berbuat banyak untuk mengurangi kemacetan yang ada. Selain
kemacetan, polusi yang ditimbulkan oleh banyaknya kendaraan juga menjadi
masalah besar karena akan membuat kota akan semakin panas dan tercemarnya
udara, keadaan ini jelas membuat orang – orang yang hidup di dalamnya menjadi
tidak nyaman dan terancam dengan berbagai macam penyakit. Polusi yang terjadi
juga tidak dapat dinetralisir oleh tanaman karena hanya tersisa sedikit ruang
terbuka hijau di daerah perkotaan. Selain itu masih banyak lagi masalah seperti
kekurangan saluran sanitasi yang baik, sistem pembuangan sampah yang tidak
terorgaisir dengan baik yang seluruhnya diakibatkan oleh pola pembangunan yang
tidak tepat dan ketidaksiapan suatu kota dalam menghadapi perubahan yang
terjadi di dalamnya mulai dari perubahan jumlah hingga perubahan perilaku
penduduknya. Perlu dilakukan suatu perubahan atas pola pembangunan di kawasan perkotaan untuk menghadapi berbagai
masalah diatas sehingga terbentuk suatu kota yang aman dan nyaman walaupun
memiliki mobilitas tinggi dan memiliki RTH yang memadai. Pola pembangunan yang
awalnya hanya mengacu pada bangunan dengan pola horizontal mulai menjadi
bangunan vertical, hal ini jelas merupakan suatu langkah besar untuk
memperbaiki suatu kota yang sangat kekurangan lahan. Namun hal tersebut belum
cukup untuk mengatasi masalah lainnya seperti masalah kemacetan dan polusi
udara yang disebabkan olehnya.
Oleh karena itu, pembangunan suatu kawasan yang dapat
mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat yang mendiaminya mutlak harus
dilakukan. Penerapan konsep mixed use suatu
kawasan perlu dilakukan untuk meminimalisir penggunaan lahan. Selain itu sarana
untuk memudahkan mobilitas penghuni kawasan tersebut haruslah menjadi aspek
yang diperhatikan. Dengan memperhatikan seluruh aspek diatas, maka permasalahan
– permasalahan yang dialami suatu kota dapat dipecahkan. Dan Superblock
menjadi jawaban atas masalah – masalah tersebut dengan konsep kota yang padat
tapi nyaman dan menerapkan konsep mixed
use kawasan namun tetap memperhatikan katersediaan ruang terbuka hijau dan
sarana transportasi yang aman, cepat dan ramah lingkungan.
2.
Superblock, Solusi Ketersediaan Lahan di Kawasan Perkotaan
Superblock adalah suatu
kawasan di lokasi urban yang
dirancang secara terpadu dan terintegrasi, memiliki kepadatan yang cukup tinggi
dalam konsep tata guna lahan yang bersifat campuran (mixed – use).
Selain itu ada kunci yang paling diperhatikan dalam keberhasilan pengembangan
suatu Superblock yaitu keberhasilan dalam mekanisme kontrol. Melihat segi keuntungan dari penerapan
konsep Superblock, menurut Danisworo terdapat beberapa keuntungan dari superblock yaitu :
1.
Mendorong tumbuhnya kegiatan yang beragam
secara terpadu dalam suatu wadah secara memadai
2.
Menghasilkan sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien
dan ekonomis
3.
Memperbaiki sistem sirkulasi
4.
Mendorong pengembangan sistem persil
yang tidak kaku dan lebih fleksibel
5.
Mendorong pemisahan yang jelas antara
berbagai sitem moda transportasi
6.
Memberikan kerangka yang luas bagi
inovasi perancangan bangunan dan lingkungan.
Suatu kawasan dikatakan Superblock apabila terdapat lebih dari 3
fungsi yang berbeda (retail, office, hunian, hotel, entertainment dan sebagainya) dan apabila
direncanakan dengan baik dapat menjadi pendukung/support satu dengan yang lain,
terjadi integrasi fungsional dan fisik antar komponen. Konsep superblock ini dipelopori sejak tahun 1920-an
di Amerika Serikat oleh Perry & Stein dan di Eropa yang dikembangkan Le
Corbusier terutama untuk kawasan hunian skala besar. Seperti dijelaskan
sebelumnya, semua hal harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Begitu pula superblock. Perlu
dilakukan pengembangan terus menerus sehingga tercipta suatu sistem yang saling
terintegrasi dengan baik dan dapat mewujudkan kehidupan yang nyaman dengan
mobilitas tinggi. Di dalam pengembangan konsep Superblock ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
- Identity/Branding
Dalam hal ini lebih menekankan pada penciptaan suatu identitas atau konsep
yang berbeda, suatu kawasan Superblock akan lebih
diminati jika Ia mempunyai suatu konsep yang memikat serta menarik.
- Mix of Uses
Ini lebih pada penggunaan lahan yang ada, dimana dalam
suatu lahan Superblock penggunaan lahannya digunakan untuk
berbagai macam peruntukan minimal 2 peruntukan baik itu apartemen, hunian,
ataupun pusat perbelanjaan.
- Vehicular
Circulation
Aspek ini lebih pada sirkulasi kendaraan yang ada, sirkulasi kendaraan
harus dirancang seefisien mungkin. Di beberapa negara maju biasanya mereka
menerapkan parkir basement yang saling terkoneksi dari satu bangunan ke
bangunan lain.
-
Multi-layers Pedestrian Linkage
Aspek ini sangat penting yaitu keberadaan dari pedestian (area untuk
pejalan kaki) karena dalam suatu kawasan Supreblockpada intinya
adalah integrasi dari satu bangunan ke bangunan lain makan infrastruktur
integrasi bagi pejalan kaki juga harus terpenuhi guna kenyamanan yang ada.
Sebenarnya yang mendorong berkembangnya konsep kawasan Superblock adalah adanya saling -
silang keuntungan antara masyarakat perkotaan dengan pengembang. Dimana
pengembang dapat menerapkan diferensiasi produk dan masyarakat terlebih kaum
komuter memiliki solusi baru dalam kehidupan di perkotaan. Selain itu juga
adanya konsep Superblock menjadi suatu permodelan kota kecil
yang saling terintegrasi di pusat kota.
Dengan demikian kawasan superblock
dapat menyediakan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik untuk menunjang
kehidupan masyarakat di dalamnya. Dengan luas yang relatif kecil karena banyak
mengandalkan pembangunan vertikal mengakibatkan penggunaan lahannya juga
semakin kecil. Hal ini mengakibatkan akan semakin banyaknya lahan yang tersisa
dan dapat di manfaatkan sebagai pedestrian ataupun ruang hijau terbuka. Jarak
antar satu bangunan dan bangunan lain yang relatif dekat membuat kebutuhan atas
sarana transportasi dapat diminimalisir. Orang yang tinggal di kawasan tersebut
akan lebih memilih untuk berjalan kaki karena telah disediakan sarana
pedestrian yang nyaman. Dengan demikian maka polusi udara dapat di kurangi dan
udara akan semakin bersih karena terdapat tumbuhan yang dapat menetralisir
udara tersebut.
Konsep superblock
merupakan konsep yang sangat tepat untuk digunakan di kawasan perkotaan yang
padat dan kekurangan lahan. Dengan mengandalkan pembangunan vertikal dan
integrasi yang baik antar satu bangunan dan bangunan lain membuat superblock menjadi jawaban atas
permasalahan yang terjadi di daerah perkotaan. Dengan diterapkannya pembangunan
dengan pola superblock akan membuat
penggunaan lahan semakin diminimalisir dan akan terbentuk suatu kota yang padat
namun nyaman yang tetap menyediakan sebagian besar lahannya sebagai ruang
terbuka hijau.
3.
Kesimpulan
Berbagai
permasalahan yang terdapat di daerah perkotaan merupakan proses prubahan yang
terjadi seiring berkembangnya zaman dan suatu kota harus bisa beradaptasi untuk
menghadapi segala perubahan yang terjadi. Perlu adanya suatu konsep pembangunan
yang benar – benar dapat mengatasi atau paling tidak meminimalisir dampak dari
permasalahan – permasalahan seperti ketersediaan lahan, kemacetan, polusi udara
dan lain – lain. Konsep yang diterapkan bukanlah konsep dapat mengurangi
mobilitas penduduk yang tinggal di dalamnya, namun harus menciptakan kenyamanan
dalam mobilitas penduduk perkotaan yang sangat cepat dan superblock merupakan
konseo yang sangat tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Konsep
superblock merupakan suatu konsep
pembangunan yang mengutamakan pembangunan bangunan vertikal yang saling
terintegrasi di suatu kawasan sehingga memudahkan masyarakat yang beraktivitas
di dalamnya untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Selain itu penyediaan sarana
transportasi yang efisien dan ramah lingkungan berupa pedestrian merupakan peran
penting yang dimiliki superblock
untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Dengan
pembangunan bangunan vertikal jelas akan meminimalisir penggunaan lahan dan
menyediakan lahan lainnya sebagai lahan terbuka hijau sehingga dapat menjadi
solusi ampuh dalam mengatasi masalah ketersediaan lahan di kawasan perkotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar